Antara Korea Dan Nusantara
Antara Korea Dan Nusantara
By : Firli Ardrian
Asalamuallaikum wr.wb, apa kabar teman-teman semua ? semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah swt yaah, Aamin.
Dalam tulisan saya kali ini, saya akan membahas seputar tema yang lagi-lagi agak sensitive buat dibahas, terutama bagi para penggemar garis keras drama Korea, Kpopers, dan semua yang berbau Korea, karna sesuai judul, saya akan membahas dan membandingkan tentang budaya dan trent Korea dibandingkan dengan budaya di Nusantara alias negeri kita sendiri yaitu Indonesia.
Dan seperti biasa, dalam tulisan-tulisan saya berisi pandangan personal saya tentang sesuatu ditambah dengan pendapat para Ulama, Tuan-tuan guru sekalian, agar bahasannya lebih santai dan terpercaya, karna kalo dari pandangan saya semata, yang ada nanti Cuma berisi makian dan hujatan dari pembaca yang kebetulan fans garis keras tentang Korea hehe, yaudah gausah berlama-lama lagi, langsung kita mulai aja bahaannya okeee…..
Korea, entah kenapa sejak masuk tahun 2010 mereka mulai mengebrak dunia dengan segala keunikan budaya dan juga karya-karyanya, dari mulai di industry musik, kuliner,hingga perfilman, yang dahulu itu semua didominasi oleh negara-negara Barat dan Amerika, namun kini, semua seolah berbalik, Korea mulai menggeser dominasi mereka dalam industry hiburan, hampir semua orang dibelahan dunia ini terutama kaum wanita, siapa yang ga suka kpop dan mantengin drama Korea setiap hari ? Dari mulai wanita yang berhijab sampai yang ga berhijab sekalipun, semua suka dengan yang berbau ke Koreaan, tanpa terkecuali wanita-wanita di negeri kita tercinta ini. Lalu pertanyaannya, apa sih yang membuat Korea ini sukses dengan segala industry hiburan hingga teknologinya ? Jawabannya sudah jelas dan udah pasti adalah semangat nasionalis selurh warga negara Korea dari mulia rakyat hingga pemerintahannya yang sangat cinta dan sangat ingin kalau budaya dan bangsa mereka dikenal luas oleh dunia, alhasil mereka berfikir dan bekerja mati-matian serta terus berinovasi membuat sesuatu yang baru dan sekiranya bisa merebut perhatian dunia, disini kita ambil contoh industry Kpop, bayangkan saja, dari mulai anak-anak di Korea hingga orang tua, semua menggalakkan dan mendukung industry ini dengan banyak hal, ada yang membuat video dance lalu diunggah di media soisal, atau ada yang sampe membuka sekloah dance dan olah vocal khusus bagi mereka yang ingin berkecimpung dibidang hiburan, dan lalu pemerintahannya pun mendukung habis-habisan seputar itu semua, bahkan ga segan menggelontorkan dana bantuan, promosi gila-gilaan ke mancanegara, agar semua itu bisa tercapai, itu baru di industry hiburan, belum lagi dalam aspek budaya, betapa bangganya mereka sama budaya mereka, bahkan ga segan memakai baju adat mereka setiap harinya apalagi jika ditempat-tempat hiburan yang kaya akan turis dari bangsa lain, dan merekapun ga segan-segan memperkenalkan budaya-budaya meraka dalam film-film Drama Korea yang pada akhirnya akan membuat orang-orang dari bangsa lain penasaran dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang buadaya Korea tersebut, wow, belum lagi kulinernya, ada Bulgogi, ada Samyang, dll, menurut saya itu benar-benar sinergi yang luar biasa antara rakyat dan pemerintah , semua ikut berpartisipasi dalam upaya memajukan bangsanya, bahkan sampai di Indoensiapun, bukan banyak lagi, bahkan hampir seluruh wanita di negeri ini semua tergila-gila dengan hal yang berbau Korea, dan kalau kita tanya para anak-anak muda terutama yang wanita sebelum tahun 2010, kira-kira kalo mau liburan keluarga negeri manya kemana ? mungkin rata-rata akan menjawab mau ke Paris, atau London atau Berlin, pokoknya negra-negara Eropa atau Amerika lah, namun kini cobalah tanya hal yang sama ke para cewe-cewe dizaman sekarang ? Pasti mereka akan banyak yang menjawab, mau ke Korea Selatan, atau ke Seoul, mau ketemu Opa Opa disana, pokoknya mau liat gimana keindahan Korea bersama dengan Industry hiburannya yang mendunia.
Lalu pertanyannya, giamana dengan Indonesia ? Kalau dilihat dari luas wilayah, mungkin negara korea Selatan ga ada apa-apanya diibandingkan luas Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kalo diliat dari budaya ? Mana mungkin negara kecil begitu kebudayaannya lebih banyak dari Indonesia yang luasanya dari kota London sampai ke Moskow kalo dijarakin, bahasa ? apalagi bahasa, ada berapa ratus suku bangsa di Indoensia ini ? dan mereka punya loo bahasa daerah masing-masing, yaa walaupun bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara ini, tapi bukan berarti kita orang Indonesia gabisa bahasa daerah masing-masing, lalu soal hiburan ? berapa banyak permainan tradisonal yang kita miliki di Indonesia ini ? atau lebih tepatnya, berapa yang masih tersisa dan ga punah ? atau soal pakaian khas, saya ambil contoh disini Batik, bukan kah batik juga sudah mendunia ? Bahkan ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, namun kenapa masih kalah popular sama pakaian adat Hanbok dari Korea ? Coba lihatlah sekitar, kira-kira anak-anak muda kita lebih pd foto-foto pake Batik atau pake Hanbok ? jawab aja sendiri lah yaa hehe.
Kalau kalian tanya saya kenapa negara kita yang jauh lebih kaya akan budaya dan keunikan ini, kalah sama Korea yang besar negaranya aja jauh lebih kecil, dan gapunya budaya sebanyak kita ? Jawabanya adalah kurangnya kecintaan kita warga negara Indonesia akan budaya dan kekayaan yang kita miliki, bukan hanya warganya, tapi pemerinahnya pun juga sama dengan, seperti yang saya bilang diatas, lebih banyak mana anak muda yang bangga dengan pakaian adat nusantara dibanding yang bangga dengan pakaian adat korea ? atau sudah sejauh mana dan sekeras apa pemerinah Indonesia mendukung upaya agar budaya kita ini bisa mendunia ? Saya rasa minim sekali, yang ada hanya bagaimana caranya bisa keliling dunia 😊
Dan juga, berapa banyak anak-anak muda sekarang yang lebih mencintai film local ketimbang Drama Korea ? Bahkan seorang kawan dikampus dulu pernah berkata, “Mungkin beberapa tahun kedepan Negara kita ini bisa jadi Negara cabang dari Korea, dimana dari mulai adat budaya, bahasa, perfilman, sampai musik, semua bakalan mengadopsi gaya Korea, mungkin dimasa depan kita ga akan lagi denger ada anak-anak muda nyanyi lagu Jali-Jali atau Kicir-kicir, yang ada semuanya Nyanyi lagu Sarangheiyo”, dan ternyata benar saja, liat sekarang yang terjadi, anak-anak muda yang ga suka Korea bahkan udah mulai dibilang ga gaul dan ketinggalan zaman, anak-anak yang cinta akan Agama, focus mempelajari Al Quran dan Tafsir, lalu menjalankan sunnah-sunnah Rasulallah saw, dibilang katro dan ke Arab-Araban, padahal yang ngomong juga ke Korea-Korean garis keras, lucu yaah ? Pokoknya setiap ada yang ingin memajukan seputar Agama, semua dibilang kadrun, ke Arab-Araban, ketinggalan zaman bahkan terblakang, miris sih, banget malah, padahal dahulu negara kita yaa merdeka karna Agama, Agamalah yang menyatukan Republik ini, bukan dengan jogged-joged dan nyayi-nyayi,.
Lalu gimana ini sebaiknya ? Okee kalo gitu menurut pandangan saya pribadi dulu yaah, jadi kalo menurut saya, ga salah kok kita dengerin lagu-lagu Korea ataupun nonton Drama Korea setiap hari, karna kalo saya bilang salah dan ngelarang, munafik dong saya, karna saya pribadi pun, masih sering nonton film Hollywood, macem Batman, Avengers, Iron man, James Bond, dll, toh saya juga suka dengan budaya orang lain, film-film Barat, nah letak pointnya adalah menjadikan itu semua Cuma sekedar hiburan semata atau penghilang jenuh,bukan menjadikannya sebagai panutan hidup, loh tapi kan mereka hebat, totalitas dalam berkarya dan mati-matian supaya karya mereka dilihat dunia ? yaa memang, kalau soal semangatnya silahkan ambil, kalau soal dedikasinya silahkan ambil, totalitasnya silahkan ditiru.
Bahkan menurut Tuan Guru KH.Tengku Zulkarnain, “yang terbaik dalam menyikapi budaya Korea, baik itu Kpop nya, maupun Drama Koreanya, atau budaya-budaya barat sekalian lah, itu adalah dengan mengambil semangat, dedikasi dan totalitas mereka dalam berkarya dan dalam memajukan industry mereka supaya dienal dunia dan jadi panutan, jadi kita tiru mereka habis-habisan dalam semangat-semangat itu, bukan menjadikan budaya mereka sebagai panutan, karna biar bagaimanapun mereka-mereka adalah negara Kafir/non muslim, budaya dan gaya mereka sudah jelas berbeda dengan budaya kita yang berlandaskan Ketuhanan, ada Agama dalam dasar negara kita, jadi menurut saya, yang positifnya seprti kerja kerasnya, totalitasnya dalam bekerja ambil, tapi Kpopnya, gaya berpakaiannya, buang jauh-jauh dari kata panutan”.
Menanggapi kalimat dari Tuan Guru kita diatas, saya setuju dengan beliau, orang-orang Indonesia ini hebat-hebat loo, 87,2% penduduk Indonesia adalah beragama Islam, dan harusnya itu bisa kita tunjukan pada dunia bahwa kita ini bukan Cuma menang jumlah penduduk muslim saja, tapi kualitas manusianya juga bukan kaleng-kaleng. Lihatlah betapa indah kita menyaksikan anak-anak kecil dibawah 10 tahun sekarang, sudah pada Hafidz Al Quran, betapa banyak anak-anak bangsa yang menang lomba MTQ tingkat Internasional, namun pernahkah kalian melihat beritanya di TV ?? Noo, media kita, pemerintah kita pun tidak mendukung dalam memajkan itu semua, loh terus apa hubungannya sama Kpop dan Korea ?
Yaa ada dong, kalo Korea bisa maju dan dikenal dengan Industry hiburannya, kenpa kita gabisa terkenal dengan kehebatan anak-anaka mudanya dalam bidang Agama ? Dan itu ga salah dongg, wong dasar negara kita adalah Ketuhanan, kita negara ber Tuhan , jadi ga salah kalau kita mau menjadikan Agama sebagai momentum kebangkitan bangsa dan mulai dikenal dunia sebagai negara penghasil Hafids Quran misalkan, atau negara pengashil Ulama-ulama hebat, atau menjadi negara tujuan wisata Religi terbesar didunia setelah Saudi Arabia misalkan, atau menajdi negara pusat kuliner halal terbear didunia, hebat kan ? indah kan ? tapi mudah kah ? Tentu tidak mudah, tapi tidak mustahil, karna untuk saat ini pemerintah kita saja dan sebagian anak-anak muda kita, masih alergi kalau bicara soal Agama, seolah Agama ini menjadi penghambat dalam karir dan prestasi, tentu jelas itu hal yang sangat keliru, saya jadi ingat kalimat Ust Feliix Siauw, beliau pernah berkata, “lihatlah kapan Islam menjadi model kemajuan dunia, lihatlah kapan Islam benar-benar menjadi panutan dunia, lihtlah kapan kaum muslimin menjadi sangat makmur dan sejahtera, yaitu saat Khilafah dan hukum Islam ditegakkan diatas muka bumi ini, disaat ada Agama yang menjadi dasar kita dalam bernegara dan bermasyarakat”.
Yapp betull sekali, seperti yang saya bilang di atas tadi, dan juga sudah disampaikan oleh Tuang guru kita, silahkan contek dan tiru orang-orang Barat dan Korea dalam memajukan bangsanya, ambil semangatnya, ambil dedikasinya, ambil totalitasnya, kita gunakan itu semua untuk mebangun negara kita dan budaya kita sendiri, tanpa mengekor budaya mereka yang jelas jauh beda dengan budaya kita, dan seperti yang saya sampaikan tadi, negeri kita 87,2% beragama Islam, dan sudah banyak anak-anak ajaib yang masih dibawah umur yang sudah pandai ngaji, yang sudah Hafidz Quran 30 juz, sudah menag lomba MTQ Internasional dan juga mulai bermunculan perancang-perancang busana muslim serta hijab yang sudah Go Internasional.
Kenapa yang seperti itu kita lewatkan ? Andai kita seperti Korea, dari mulai rakyat hingga pemerintahnya berupaya mati-matian memajukan industry hibuuran mereka, dan budaya mereka,lalu pemerintah kita beserta rakyatnya berusaha totalitas dalam mendukung Indonesia menjadi kiblat peradaban dan kemajuan budaya Muslim dunia, dimana nantinya akan banyak anak-anak dari negara lain yang menyekolahkan anak-anaknya di Indonesia guna menempuh Pendidikan dibidang Agama, dimana nantinya Indoensia akan menjadi pusat wisata religi terbesar dan kuliner halal terbesar di dunia tanpa melangkagi Saudi Arabia karna disana ada kota suci ummat Islam yaitu Mekah dan Madinah, dimana Indonesia akan dikenal sebagai negara pencetak hafidz hafidz Quran terbesar didunia, indah bukan ? Kalau korea saja bisa bersama dengan Kpop dan Drakornya, kenapa kita tiak bisa dengan kekayaan Agama/keTuhanan yang merupakan dasar negara kita ??
Dan itu semua bergantung pada diri kita masing-masing, mau dicap sebagai negara pengekor dan plagiat ? atau menjadi negara yang membangun kejayaannya sendiri tanpa mengekor budaya orang lain ?
Karna dari segi manapun kita dan Korea tidaklah sama, saya bicara disini sebagai seorang muslim, dan dalam hal ini di Agama saya, haram hukumnya ngefans sama seseorang dan sangat menggilainya, apalagi orang-orang tersebut bukanlah orang Muslim alias Kafir alias non muslim, hanya Rasullallah saw satu-satunya manusia yang boleh kita ngefans kepadanya dan kita ikuti serta teladani cara-cara beliau dalam bersikap dan menjalani hidup.
Bukankah jelas dalah Hadist Sahih, Rasulallah saw bersabda : “Seseorang akan dibangkikan kelak bersama dengan apa yang mereka cintai dan kagumi”. [HR. Bukhori dan Muslim].
Dalam menafsirkan hadist ini, saya akan mencoba mengutip ceramah Tuan Guru Ustad Abdul Somad, dalam cermahmya pada suatu kajian, beliau mengatakan, “Kpop haram, membuka aurat haram, memamerkan aurat haram, memainkan musik-musik yang melalikan dalam ibadah juga haram, lalu kita ngefans dengan orang-orang yang menghidupkan dan melakukan hal-hal tersebut ? Maka nanti di hari Kiamat kita akan dibangkitkan bersama mereka dan berada dibarisan mereka, jauh dan bukan berada didalam barisan rasulallah saw, karna bukan beliau lah yang engkau kagumi dan cintai semasa hidup didunia dahulu”.
Berarti sudah jelas yaa, jadikanlah hal-hal seperti itu hanya sebagai hiburan belaka, bukan mencontohnya habis-habisan dan ngefans sama orang-orang yang menyajikan hal-hal tersebut, karna jelas nantinya kita bisa berada dalam golongan orang-orang yang merugi.
Dan lagi, terakhir saya ingin bertanya, sebagai seorang muslim, bagi yang sudah memiliki anak, atau yang akan segera memilki anak, lebih bahagia mana, lebih adem mana, melihat anak kita masih kecil belajar mengaji baca Al Quran dibandingkan masih kecil sudah belajar ngedance macem artis-artis kpos plus bergaya layaknya mereka ? Tanyalah, dan jawablah setelah berdiskusi dengan hati kita masing-masing, karna hati ga pernah salah, yang salah itu nafsu.
Baiklah, sekian dulu tulisan saya kali ini, semoga ga penuh hujatan dan cacian dari para pembaca yang merupaka garis keras Korea hehe, karna ini hanyalah pandangan saya belaka dan semoga kaliapun bijak dalam bersikap dan menaggapinya, Aamiin. Oke sampai disini dulu, semoga kedepan saya bisa menulis artikel-artiel yang lebih baik dan bagus lagi, mohon doanya aja yaah.
Lebih kurangnya mohon maaf, Assalamuallaikum wr.wb.
Komentar
Posting Komentar