Kadrun Dan Turunannya
Kadrun Dan Turunannya
By : Firli Ardrian
Assalamuallaikum wr.wb
Apa kabar semuanya ? Semoga kawan kawan semua selalu sehat dan diberikan fikiran dan hati yang jernih dalam menjalani kesehariannya yaah, Aamiin. Dalam tulisaan kali ini, saya akan mencoba membahas masalah Kadrun (kadal gurun), kata-kata ini, di zaman ini, sering sekali muncul dalam keseharian kita, karna kalau kita membuka social media saja, akan banyak sekali orang yang teriak-teriak Kadrun Kadrun, woii Kadrun, jadi sebenarnya, apa itu Kadrun ? siapa yang dimaksut Kadrun Itu sendiri ? dan sejak kapan kata-kata Kadrun ini menjadi hits di kalangan masyarakat Indonesia ?
Untuk itu, dalam tulisan kali ini saya akan coba membahas point point itu satu persatu Inn syaa Allah, dan juga Kembali saya mengingatkan, bahwa tulisan saya ini adalah pendapat pribadi saya yang saya lihat dan rasakan dalam keadaan nyata sehari-hari serta tambahan dalil dari Ulama atau sumber-sumber tertentu yang Inn syaa Allah juga akan saya masukan kedalam tulisan saya ini, so, tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita langsung mulai pembahasannya……….
Untuk membuka tulisan ini, saya akan mengutip hadist sahih yang akan menjadi acuan untuk kejelasan tulisan ini sampai akhir nanti yaitu sebuah Hadist dari Rasulallah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim r.a yang berbunyi : Islam datang dalam keadaan asing, dan akan Kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing [HR.Muslim]
Menurut sumber dari buku terlaris Banjir Darah karangan Anab Hafifi dan Thowaf Zuharon, Sejarah bermula di tahun 1955-1965, saat itu adalah periode zaman orde lama pimpinan bapak bangsa akita yaitu Ir.H.Soekarno, dizaman itu beliau membuat prinsip negara yaitu NASAKOM (Nasionalis,Agama,Komunis), ada Komunis disana ikut ambil bagian dalam meramaikan kancah bernegara Republik Indonesia, padahal tahun 1948 mereka memberontak dan habis semua ditumpas oleh Ir. Soekerano sendiri, saat itu partai Islam dibagi 2, yang pertama adalah partai Masyumi dan yang kedua adalah partai NU, dan dalam kebijakan ini, Masyumi dengan tegas menolak dibuatnya NASAKOM, karna mereka merasa ada Komunis disana, yang jelas-jelas anti dengan Agama, dan sejak saat itulah orang-orang Komunis melebeli Ulama-Ulama/Tokoh-tokoh Masyumi dengan 7 setan desa yang mereka panggil dengan sebuatan Kadrun (kadal gurun), komunis menganggap orang-orang ini adalah penghalang bagi keberlangsungan partai komunis sekaligus menganggap orang-orang mabuk agama (begitu mereka menyebutnya) ini sebagai ancaman bagi mereka, maka mulailah mereka membuat fitnah dan terror untuk orang-orang Islam yang masih taat menjalani agamanya bahkan yang diluar partai Masyumi atau bahkan tidak ikut organisasi sama sekali, pokoknya dizaman ini istilah Kadrun sangatlah khas bagi orang-orang Komunis dalam memanggil Ulama-ulama dan para Tokoh Masyumi, dan juga terutama Ulama-ulama berdarah Arab, lalu puncaknya pada tahun 1965, mereka Komunis membuat kudeta dan pemberontakan terhadap tokoh-tokoh Militer dan seluruh Ulama,Ustad, Guru Ngaji, Santri yang mereka sebut 7 setan desa, banyak dari kalangan itu yang diculik, dibunuh dan disembelih didepan umum dan didepan keluarganya, dan mau tau apa yang lebih menyakitkan ??? Rata-rata Ulama yang di bunuh oleh PKI/Komunis ini adalah dari partai NU yang merupakan partai yang setuju dengan adanya NASAKOM, bayangkan saja betapa bencinya Komunis itu dengan agama terutama Islam, yang sejalan saja disembelih, apalagi yang tidak sejalan ?.
Singkat cerita, PKI/Komunis berhasil ditumpas hingga akar-akarnya oleh TNI yang dikomandoi oleh Bapak Soeharto kala itu, dan juga Komunis dijadikan faham terlarang di Indonesia resmi hingga hari ini Negara kita berdiri. Namun, walaupun sudah ditumpas, saya sependapat dengan kalimat Tuan Guru KH. Tengku Zulkarnain, dalam ceramahnya, beliau pernah berkata, “dulu orang-orang yang suka memainkan/mencurangi timbangan dizaman Nabi Syuaib as, orang-orang pecinta sesama jenis dizaman Nabi Luth as, orang-orang penyembah berhala dan setan dizaman Nabi Nuh as, semua sudah dihancurkan dan dibinasakan oleh Allah swt, tapi liat sekarang ? orang-orang jenis itu tadi masih ada dan Kembali lagi menyebar didunia bahkan di Indonesia, jadi kalau kaum kaum itu saja bisa bermunculan Kembali, apalagi dengan faham Komunisme ?, jadi sudah tugas kita semua berdakwah dan mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”
Dan benar saja, puluhan tahun pasca PKI dibubarkan dan diharamkannya faham Komunis di Indonesia, hari ini, beberapa tahun keblakang, lebih tepatnya menurut perhiitungan saya sejak tahun 2015, ini kata-kata dan hinaan Kadrun Kadrun muncul Kembali, dan jelas kata-kata itu ditujukan untuk ummat Islam di Indonesia, asal ada orang yang berdakwah menyampaikan kebenaran dan mencegah pada kemungkaran, langsung dilebli dengan sebutan Kadrun (kadal gurun), asal ada orang Islam yang mengajak saudaranya sesama muslim untuk Kembali menggalak kan sunnah-sunnah Nabi Muhammad saw, langsung dipanggil Kadrun, ada orang Islam yang dakwah via social media, langung isi komentarnya teriakan Kadrun Kadrun entah dari mana orang itu datangnya, ini kan jadi sebuah tanda tanya besar, Komunis sudah ditumpas dan dilarang, tapi kok mucul lagi istlah-istilah yang dipakai oleh Komunis ? ada apa ini ? Nanti kalau bilang Komunis bangkit lagi langsung ditangkap karna dianggap menyebarkan Hoax, tapi kalau dibilang sudah tidak ada, itu seperti membohongi diri sendiri, karrna yang dirasakan bertabrakan dengan teori nya, dan lagi dizaman ini penista penista Agama muncul dimana-dimana, dan yang lebih menyakitkan, yang menghina agama Islam ini banyak juga adalah orang Islam itu sendiri, waduhh ini apa anak cucu PKI apa bagaimana ? Karna yang mereka katakan dalam menghina oang Islam yang menyampaikan kebenaran adalah sama kaya orang-orang PKI dizamannya,yaitu Kadrun, Orang-orang mabok Agama, fanatic, radikal, ingin mengganti Pancasila dan melawan pemerintah,banyak lah pokoknya.
Namun anehnya ketika yang dihina junjungannya, panutannya, atau partainya, mereka langsung marah dan lapor ke pihak berwajib dan lansgung pula diproses, sedangkan jika orang Islam yang melapor kasus penistaan terhadap agama, slow respon, atau bahkan malah tidak diproses sama sekali.
Persis sudah dengan zaman PKI dahulu, Ulama. Ustad, lagi baca Al Quran/Sholat didalam Masjid, diserang, dibacok, disakiti, diteror, namun lucunya si pelaku pasti dilebeli orang gila/sakit jiwa,. Orang-orang yang ngomomg agama semua diawasi, Khutbah Sholat Jumat pun sekarang diawsi, Majelis majelis pengajian juga diawasi, kalo ada yang dianggap tidak sesuai, langsung diproses, dakwah via media social pun sama, langsung diteriaki Kadrun Kadrun, pulang sana ke Arab, dasar orang-orang mabuk Agama. Yaaa, begitulah potret gambaran Negri ini sekarang., yang dahulu diperjuangkan dan dimerdekakan dengan kalimat Takbir, dan Laaillahailallah, kini yang menyerukan kalimat-kalimat itu langsung dilebeli radikal, pemecah belah bangsa, Kadrun (kadal gurun).
Dan semua kejadian yang menimpa ummat Islam yang kaffah dalam beragama, yang totalitas dalam menjalankan agama,yang tak ada hentinya siang malam berdakwah menyampaikan kebenaran, persis seperti yang disabdakan Rasulallah saw, yaitu, “Orang-orang yang taat dan teguh dalam menjalankan Agama ini, layaknya orang yang menggenggam bara api yang panas, semakin digenggam kuat maka akan semakin panas dan melepuh, tapi jika dilepas, akan jatuh agama ini, hancur.
Jadi Hadist tadi diawal sekali yang saya kutip, itu adalah gambaran kita semua, ummat Islam, ummat Rasulallah saw di akhir zaman ini, memang sakit dan ga enak pastinya, dihina, di fitnah, bahkan sampai masuk penjara sekalipun, dianggap orang orang kolot dan garis keras, Kadal Gurun, mabuk agama, dianggap orang-orang asing dan aneh, yaa aneh memang,zaman dulu seperti yang saya tuliskan dalam artikel saya lainnya yaitu Beda Dulu Beda Sekarang, itu jika ada laki-laki datang kerumah perempuan malam-malam, apalagi niatnya mau ngajak keluar, dulu bisa langsung dibawain golok sama Bapaknya, namun sekarang ? Orang tuanya malah sedih kalau anak perempuannya ga ada pernah didatangi laki-laki kerumah, bahkan hari ini, saya sendiri kalau liat langsung atau didunia maya lewat social media, udah gatau lagi mana laki-laki dan perempuan yang sudah suami istri/menikah, mana yang belum menikahalias cuma pacaran, itu sudah hampir ga ada beda sama sekali kelakuan dan perbuatannya, ironi bukan ? Dan lagi-lagi, orang-orang yang berdakwah memberi tau bahwa itu ga benar, bahwa itu adalah bagian dari zinah, langsung ramai-ramai dibilang Kadrun Kadrun, pulang sana ke Arab, Ini Indonesia, bukan negara Islam, saya kalau ada yang bilang begitu, akan dengan santai saya jawab, memang ini bukan negara Islam, tapi ini juga bukan negara setan.
Dan cerita demikan itu juga saya alami saat zaman kuliah dulu, karna Alhamdulillah dikampus UPN Veteran Jakarta, saya tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus Uswah, dimana orang-orang hebat dan para pejuang Dakwah lahir disana, dulu kami sering ngadain program-program seperti Gerakan Tutup Aurat, Gerakan Berhijab syar’I, Gerakan anti hari Valentine, dll, dan memang kita rasakan saat itu, yang ga seneng itu banyak, yang nganggap kita ini orang-orang kolot, kuper dan garis keras, banyak tudingan-tudingan model kaya gitu, saat itu Kadrun belum hits lagi kaya sekarang, mungkin junior junior saya generasi sekarang dikampus, boleh jadi udah dihina dan dapet predikat Kadrun Kadrun Kadrun khas orang-orang Komunis dizamannya dalam menghina Ummat Islam.
Dan pesan saya, jangan pernah gentar buat adik adiku sekalian di Uswah dan disemua lebaga dakwah kampus lainnya, mari sama-sama kita tunjukan klalau pemuda di Inodonsia ini masih punya moral, masih cinta dengan agama, masih jijik melihat yang haram, karna maraknya maksiat pada suatu negeri, bukan karna sudah tidak ada lagi orang berimannya, tapi karna orang berimannya Cuma diam, dan mereka itulah setan bisu yang sesungguhnya, begitu pesan Imam Syafi’I. Karna yang dicap radikal, exstrimist, garis keras, fanatic, itu bukan Cuma kita aja, jauh keblakang saat masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebelum Komunis masuk bersama hinaan Kadrunya, itu penjajah Belanda pun melebeli pahlawan-pahlawan Mulim dengan sebutan Exstrimist dan Radikal yang jadi ancaman buat negara.
Contohya saja Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Sultan Hasandin, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponogoro, Sultan Iskandar Muda,Pangeran Antasari dll, mereka-mereka ini Pahlawan Nasional Indonesia, dan mereka berasal dari kalangan keluarga Kerajaan, Bangsawan, Ulama, bahkan Raja/Sultan, jadi mereka bukan kaleng-kaleng, bukan Cuma rakyat jelata yang ga punya apa-apa, mereka kalau mau dizoana nyaman, yaa bisa aja, tinggal buat perjanjian dengan Belanda, asal jangan ganggu Kerajaan dan keluarganya, dah selesai, ga akan diusik oleh penjajah, namun karna Agama, saya ulangi karna tuntunan Agama lah yang membuat mereka keluar untuk berjuang menegakkan yang Hak dan yang Batil lalu mengusir penjajah, karna dalam beragama kita harus Kaffah, menyeluruh, totalitas, bukan angin anginan, sehingga terjdilah perang salib chapter Nusantara selama puluhan bahkan ratusan tahun sampai Indonesia merdeka, dan seperti yang saya bilang di atas, mereka semua dilebeli oleh penjajah Belanda sebagai Exstrimist, Radikal, kaum Fanatik yang membahayakan Negara, kalau istilah Kadrun saat itu sudah ada, yaa masuk juga Kadrun, jadi kalau hari ini kita dibilang seperti itu oleh oknum pemerintah, atau oleh sebagian orang yang belum faham, janganlah patah semangat, karna memang berjuang dijalan Dkawah memang seperti itu konsekuesinya, Pahlawan-pahlawan kita pun merasakan hal yang sama.
Kesimpulan : Beberapa tahun yang lalu,ada tokoh politik dari sebuah partai, yang membuat buku dengan judul, Bangga Jadi Anak PKI, dan kini orangnya bisa nyaman duduk dikursi DPR, padahal PKI/Komunisme, adalah faham terlarang di Negeri ini, so ? sejak saat itu ramailah, buminglah kata-kata hinaan Kadrun Kadrun muncul Kembali setelah puluhan tahun tenggelam, jadi kalau yang dimaksut Kadrun itu adalah orang-orang Islam yang gencar menyampaikan kebenaran, mengajarkan kebaikan, mencegah dari hal-hal yang Mungkar, dan senantiasa tolong menolong dalam kebaikan, maka saya dan ummat Islam lainnya, akan sangat bangga kalian panggil Kadrun (kadal gurun), karna kalau kalian saja boleh bangga jadi setan, apalagi kami yang berdakwah menyampaikan kebenaran, kalian boleh bangga dengan buku “Bangga Jadi Anak PKI”, maka nanti kami pun mungkin akan dengan bangga membuat buku berjudul “Bangga jadi anak Kadrun”, Inn syaa Allah.
Baiklah, sekian dulu tulisan saya kali ini, mohon maaf jika ada yang tersinggung dan marah dengan tulisan saya, karna Inn syaa Allah apa yang saya tuliskan adalah sesuai fakta sejarah dan kenyataan yang terjadi sekarang, jadi andaikan ada yang panas membaca tulisan saya ini, apalagi anda seorang muslim, mungkin anda yang kurang beristigfar dan berdzikir hehe.
Sekian dari saya, sampai ketemu dalam tulisan-tulisan saya berikutnya, Assalamuallaikum wr.wb.
Komentar
Posting Komentar